
JAKARTA - Konektivitas udara Indonesia terus diperluas dengan dibukanya kembali sejumlah rute penerbangan internasional di berbagai bandara daerah. Kehadiran jalur penerbangan langsung ke luar negeri ini tidak hanya menambah pilihan perjalanan bagi masyarakat, tetapi juga membuka ruang lebih besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan arus wisatawan mancanegara ke tanah air.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan, langkah tersebut menjadi bagian penting dalam memperkuat daya saing transportasi udara Indonesia di kancah global. Menurutnya, pembukaan kembali rute internasional di sejumlah bandara daerah selaras dengan upaya pemerintah untuk menghadirkan akses transportasi yang lebih merata dan inklusif.
“Pembukaan rute internasional ini diharapkan tidak hanya membuka peluang mobilitas bagi wisatawan mancanegara dan pelaku usaha, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan konektivitas global,” kata Dudy.
Baca Juga
Tindak Lanjut Penetapan Bandara Internasional
Menurut Menhub, kehadiran kembali penerbangan internasional merupakan tindak lanjut dari penetapan 36 bandara berstatus internasional yang ditetapkan pemerintah. Hal ini sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan perlunya memperluas konektivitas, mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan asing, serta memperkuat perekonomian daerah.
“Pembukaan kembali rute internasional ini adalah bagian dari strategi besar pemerintah dalam memperluas aksesibilitas transportasi udara di luar kota-kota besar,” ujarnya.
Semarang dan Palembang Jadi Contoh Awal
Dua bandara yang kini menjadi sorotan adalah Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang. Keduanya mulai kembali melayani penerbangan internasional setelah sempat terhenti akibat berbagai keterbatasan.
Di Semarang, maskapai AirAsia resmi membuka penerbangan rute Kuala Lumpur–Semarang pada Jumat, 4 September 2025. Layanan ini beroperasi setiap hari dengan frekuensi tujuh kali seminggu. Kehadiran rute tersebut diharapkan menjadi pemicu kebangkitan sektor pariwisata Jawa Tengah sekaligus memperkuat peran Semarang sebagai pintu masuk internasional.
Sementara itu, Bandara SMB II Palembang lebih dulu memulai kembali penerbangan internasional sejak 18 Juli 2025 dengan rute Kuala Lumpur–Palembang oleh AirAsia Berhad. Frekuensinya juga tujuh kali seminggu, dan penerbangan perdana bahkan mencatat load factor di atas 90 persen.
Dalam waktu dekat, rute internasional Palembang akan semakin ramai. Batik Air Malaysia akan membuka penerbangan Kuala Lumpur–Palembang tiga kali seminggu mulai 13 September 2025, disusul Scoot yang menjadwalkan penerbangan Singapura–Palembang pada Januari 2026.
Perkembangan Penumpang Positif
Sejak penerbangan internasional kembali dibuka, arus penumpang di Palembang menunjukkan peningkatan signifikan. Pada Juli 2025 tercatat 4.481 penumpang internasional, dan angkanya melonjak menjadi 10.166 penumpang pada Agustus 2025.
Selain penerbangan reguler, Palembang juga melayani penerbangan charter Umrah. Lion Air membuka rute Palembang–Jeddah mulai 10 Juli 2025 dengan frekuensi sekali seminggu, kemudian Garuda Indonesia menambah layanan serupa sejak 15 Juli 2025 dengan jadwal dua kali seminggu.
Momentum Kebangkitan Daerah
Menhub menekankan bahwa Palembang dan Semarang memiliki posisi penting sebagai pusat ekonomi sekaligus gerbang wisata. Dengan adanya akses langsung ke luar negeri, peluang promosi potensi unggulan daerah akan semakin terbuka lebar.
“Kami berharap momentum ini dapat mendorong peningkatan layanan, memperkuat kolaborasi dengan maskapai, serta mengoptimalkan promosi destinasi wisata dan potensi unggulan masing-masing wilayah,” jelas Dudy.
Ia juga memastikan bahwa pihaknya melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Mulai dari pemerintah daerah, operator bandara, hingga maskapai penerbangan, semua dilibatkan untuk memastikan standar pelayanan internasional tetap terjaga.
“Kami memastikan standar internasional tetap terjaga, baik dari sisi keselamatan maupun kenyamanan penumpang. Selain itu, kami juga terus mendorong agar rute yang dibuka dapat berkembang secara berkelanjutan,” tandasnya.
Penguatan Daya Saing Nasional
Kebijakan membuka kembali rute internasional di daerah bukan sekadar soal mobilitas, melainkan strategi memperkuat daya saing nasional. Dengan semakin banyak bandara yang melayani penerbangan luar negeri, Indonesia diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada hub besar seperti Jakarta dan Bali.
Langkah ini juga memberi peluang bagi wisatawan asing untuk menjelajahi destinasi baru yang sebelumnya sulit dijangkau. Daerah pun diuntungkan karena mendapatkan peningkatan kunjungan, investasi, hingga penciptaan lapangan kerja baru.
Dudy menekankan, konsistensi koordinasi dan promosi akan menjadi kunci. Pemerintah ingin memastikan setiap rute internasional yang dibuka benar-benar dapat bertahan dan berkembang, bukan sekadar bersifat sementara.
Dengan dukungan maskapai, operator bandara, dan pemerintah daerah, kehadiran kembali rute internasional di bandara daerah diproyeksikan menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus bukti nyata keseriusan Indonesia memperkuat posisinya dalam jaringan transportasi global.

Mazroh Atul Jannah
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
PLTS Dorong Pemanfaatan Energi Bersih di Indonesia
- 08 September 2025
2.
Terumbu Karang PLTU Batang Dukung Ekowisata
- 08 September 2025
3.
ULTIMA PLN Icon Plus Permudah Home Charging EV
- 08 September 2025
4.
Kilang Cilacap Tingkatkan Budaya Keselamatan Kerja
- 08 September 2025
5.
KUR BRI 2025 Tawarkan Angsuran Ringan Mudah
- 08 September 2025