Program Diskon Listrik Resmi Berakhir, Tagihan Pelanggan Kembali Normal PLN Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Tarif Dasar

Program Diskon Listrik Resmi Berakhir, Tagihan Pelanggan Kembali Normal PLN Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Tarif Dasar
Program Diskon Listrik Resmi Berakhir, Tagihan Pelanggan Kembali Normal PLN Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Tarif Dasar

JAKARTA - Pelanggan listrik rumah tangga dengan daya 2.200 VA ke bawah mulai merasakan lonjakan tagihan listrik sejak Maret 2025. Hal ini menyusul berakhirnya program diskon tarif listrik sebesar 50 persen dari pemerintah yang berlaku hingga 28 Februari 2025. Sejak 1 Maret, tagihan kembali dihitung secara normal berdasarkan pemakaian riil pelanggan.

Kebijakan penghentian stimulus tersebut merujuk pada ketentuan dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 7 Tahun 2024 yang menjadi acuan untuk penyesuaian tarif listrik pasca-stimulus. Meski tidak ada perubahan pada tarif dasar listrik, banyak pelanggan mengaku terkejut karena tagihan bulanan mereka tampak melonjak tajam dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

PLN: Tagihan Tinggi Bukan Karena Kenaikan Tarif, Tapi Pemakaian Riil

Baca Juga

Bandung Punya Kuliner Seafood Lezat Untuk Semua

Menanggapi keluhan tersebut, PT PLN (Persero) menegaskan bahwa lonjakan tagihan listrik bukan disebabkan oleh kenaikan tarif dasar, melainkan akibat berakhirnya diskon 50 persen yang selama ini meringankan beban pelanggan. Dengan berakhirnya stimulus, pelanggan kembali membayar tagihan secara penuh sesuai dengan konsumsi aktual.

“Tagihan yang terlihat naik sebenarnya hanya penyesuaian ke pemakaian normal,” ujar Eric Rossi Priyo Nugroho, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali.

Menurut Eric, selama program diskon berlangsung, pelanggan hanya membayar setengah dari tagihan listrik yang seharusnya mereka keluarkan. Ketika insentif ini berakhir, tagihan kembali dihitung 100 persen, sehingga terlihat meningkat drastis meskipun tarif dasar tidak berubah.

Pola Konsumsi Meningkat Saat Ramadan

Eric juga menyebutkan bahwa peningkatan tagihan tidak semata-mata karena berakhirnya diskon, namun juga disebabkan oleh meningkatnya konsumsi listrik selama bulan Ramadan. Intensitas aktivitas di rumah, seperti memasak sahur dan berbuka puasa, penggunaan pendingin ruangan, hingga lampu penerangan tambahan untuk ibadah, turut mendorong lonjakan pemakaian listrik.

“Pola konsumsi listrik masyarakat memang cenderung meningkat selama Ramadan dan menjelang Lebaran. Jadi, selain berakhirnya diskon, konsumsi yang naik juga berkontribusi pada besarnya tagihan,” jelasnya.

PLN Imbau Pelanggan Pahami Struktur Tagihan

Dalam menghadapi perubahan ini, PLN mengimbau pelanggan untuk tidak panik. Perusahaan menyarankan agar pelanggan lebih memahami struktur tagihan listrik mereka. Eric menekankan bahwa tagihan yang diterima saat ini mencerminkan konsumsi riil dan bukan merupakan bentuk dari kebijakan baru yang merugikan masyarakat.

“Kami ingin pelanggan tidak kaget. Yang terjadi bukanlah kenaikan tarif, melainkan kembalinya tagihan ke jumlah normal setelah sebelumnya mendapat potongan 50 persen,” katanya.

Untuk menghindari kebingungan, PLN mengajak masyarakat memanfaatkan layanan digital dan kanal informasi yang tersedia. Melalui aplikasi PLN Mobile, pelanggan dapat memantau pemakaian listrik secara berkala, melihat riwayat tagihan, dan mengetahui rincian perhitungan tagihan. Selain itu, pelanggan juga bisa menghubungi contact center PLN 123 atau datang langsung ke kantor pelayanan PLN terdekat jika memerlukan bantuan lebih lanjut.

“Kami siap membantu mengecek dan mencocokkan data tagihan pelanggan satu per satu,” tambah Eric.

Tidak Ada Perubahan Tarif Dasar Listrik

PLN memastikan bahwa penetapan tarif listrik untuk triwulan kedua tahun 2025 tetap mengacu pada kebijakan pemerintah yang berlaku. Dengan demikian, tidak ada perubahan pada tarif dasar listrik, termasuk untuk pelanggan golongan rumah tangga nonsubsidi. Penyesuaian tarif hanya akan dilakukan jika terdapat kebijakan baru dari Kementerian ESDM, berdasarkan fluktuasi komponen biaya produksi seperti kurs, harga minyak mentah Indonesia (ICP), inflasi, dan harga batu bara acuan (HBA).

“Tarif dasar listrik tetap, tidak ada kenaikan. Yang berubah hanyalah karena subsidi potongan 50 persen telah dihentikan sesuai aturan. Kami harap masyarakat memahami perbedaan antara tarif dasar dan total tagihan,” ujar Eric.

Tips Hemat Listrik di Bulan Ramadan

PLN juga memberikan tips bagi masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan listrik, terutama di masa peningkatan aktivitas domestik seperti saat Ramadan dan Idulfitri:

-Gunakan peralatan elektronik seperlunya dan matikan saat tidak digunakan.

-Manfaatkan cahaya matahari di siang hari untuk mengurangi penggunaan lampu.

-Gunakan peralatan hemat energi seperti lampu LED dan AC dengan teknologi inverter.

-Atur waktu penggunaan alat berat seperti mesin cuci dan setrika di luar jam beban puncak.

-Pantau pemakaian listrik secara rutin melalui aplikasi PLN Mobile.

Dengan pengelolaan konsumsi yang bijak, pelanggan dapat mengontrol tagihan mereka secara lebih efektif dan efisien, meskipun potongan diskon telah berakhir.

Penyesuaian Stimulus dalam Konteks Kebijakan Energi Nasional

Berakhirnya program stimulus tarif listrik juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengembalikan skema subsidi dan bantuan ke arah yang lebih tepat sasaran. Setelah pandemi COVID-19, berbagai insentif energi termasuk diskon listrik diberikan untuk membantu masyarakat dan sektor usaha bertahan. Namun seiring pemulihan ekonomi nasional, insentif semacam itu mulai dikurangi secara bertahap.

Kementerian ESDM dan PLN telah menyusun transisi pascastimulus secara bertahap agar tidak memberatkan masyarakat. Penyesuaian tarif listrik tetap dikontrol ketat oleh pemerintah melalui mekanisme regulasi yang mengutamakan keterjangkauan dan keadilan.

Dengan berakhirnya program diskon tarif listrik sejak 1 Maret 2025, masyarakat diimbau untuk menyesuaikan kembali kebiasaan konsumsi dan memahami komponen dalam tagihan mereka. PT PLN (Persero) menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif dasar listrik dan seluruh tagihan kini kembali mencerminkan konsumsi riil.

PLN juga berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan transparan dan edukatif agar pelanggan dapat mengelola penggunaan listrik dengan lebih bijak. Masyarakat diharapkan memanfaatkan berbagai kanal informasi yang tersedia dan tidak ragu untuk bertanya apabila terdapat ketidaksesuaian dalam tagihan mereka.

Melalui kolaborasi antara pelanggan yang bijak dan penyedia layanan yang transparan, ketahanan energi nasional dapat terus dijaga demi mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Realme C65 Smartphone Performa AI Terjangkau

Realme C65 Smartphone Performa AI Terjangkau

Infinix Hot 50 Performa Kencang Desain Stylish

Infinix Hot 50 Performa Kencang Desain Stylish

iQOO 13 Smartphone Flagship Harga Terjangkau

iQOO 13 Smartphone Flagship Harga Terjangkau

Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler

Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler

OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar

OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar